Program Guru Penggerak Tahap 6 yang diluncurkan oleh Kemdikbud tahun ini mendapat perhatian khusus dari Kelompok Kerja Kepala Sekolah dan Kelompok Kerja Guru serta seluruh guru di Kecamatan Batudaa. Hal ini tampak pada persiapan - persiapan yang dilakukan. Diawali oleh sosialisasi Program Guru Penggerak oleh Kormut Dinas Dikbud Kabupaten Gorontalo untuk wilayah Kecamatan Batudaa (Bpk. Abdul Aziz Latjompo, S.Pd, MM), Ibu Pengawas SD Ha. Herlina Sowandi, S,Pd, M.Pd dan Bapak Aman Laiya, S.Pd, MM, K3S Batudaa serta pengurus KKG Cerdas Kecamatan Batudaa periode 2022/ 2026.
Senin, 14 Februari 2022
Persiapan KKG Cerdas Kec. Batudaa Dalam Memediasi Anggotanya Mengikuti Program Guru Penggerak Di Kecamatan Batudaa.
Sabtu, 16 Oktober 2021
RANCANGAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
RANCANGAN
PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID
Oleh
Sri Marhayulya
Mohi,S.Pd
CGP Angkatan 2
Kabupaten Gorontalo
PROGRAM MABAR TERUS ( MARI BACA ARTIKEL TERAPKAN DI RUMAH DAN
SEKOLAH ) BENTUK LITERASI SEBAGAI
BUDAYA BELAJAR MANDIRI MURID
Tujuan
program
Tujuan program ini adalah
melatih kemandirian Siswa sejak dini dalam berliterasi sebagai budaya belajar
dan pembiasaan melalui kegiatan membaca artikel 10 menit diakhir pembelajaran dan mempraktikkan
pengetahuan barunya dalam kegiatan nyata di lingkungan rumah dan sekolah.
Selain pengetahuan baru yang diperoleh melalui membaca, murid dapat
mengaplikasikan pengetahuan tersebut. Hal ini dilakukan untuk melatih
kepemimpinan bagi dirinya dalam berliterasi dan memperoleh pengetahuan,
pengaplikasikan keterampilan dan tetap menjaga sikap, karakter baik dalam
menjalankan kehidupan sehari-hari.
Tahapan 5
D/BAGJA
1.
Buat
Pertanyaan: Bagimana
caranya menumbuhkan karakter mandiri dalam literasi sebagai budaya belajar dan
pembiasaan dengan menggunakan program MABAR
TERUS ?
2.
Ambil
Pelajaran. Murid yang
mampu mandiri dalam literasi sebagai budaya belajar akan merasakan betapa
pentingnya literasi sebagai percepatan transformasi pendidikan, belajar menjadi
sebuah kebutuhan terutama dalam menyesuaiakan perkembangan zaman di berbagai
bidang. Kegiatan mempraktikkan apa yang didapatkan setelah membaca artikel akan
menambah wawasan serta kebiasaan baik, baik di rumah maupun di sekolah.
3.
Gali
Mimpi. Murid
memanfaatkan sebagian waktu yang dimiliki secara rutin untuk melakukan literasi
sebagai budaya positif terutama bacaan baik yang ada di perpustakaan maupun
secara online. Literasi bisa dilakukan di mana saja, kapan saja dan dengan
media apa saja, materi bacaan disesuaikan dengan minat murid dan yang mampu
dipraktikkannya di rumah dan atau di sekolah.
4.
Jabarkan
Rencana.
·
Murid membaca bacaan
selama 10 menit, baik online/offline (tema disesuaikan dengan minat murid )
secara rutin dengan memanfaatkan media yang dimiliki
·
Murid
menuliskan inti / kesimpulan tentang bacaan yang di baca
·
Murid menerapkan
ilmu baru yang diperoleh baik di rumah maupun di sekolah dengan pendampingan
Guru dan Orang Tua.
·
Murid bisa
saling berbagi dan berdiskusi tentang hasil karya yang di buatnya.
5.
Atur
Ekskusi.
Program ini akan di diskusikan dengan kepala
sekolah dan rekan sejawat,dan akan di sosialisasikan kepada komite dan murid
itu sendiri, pada program ini kepala sekolah sebagai Pembina. Penanggung jawab
adalah Guru Kelas, Tim Kolaborasi adalah Wali Kelas dan kepala perpustakaan
sebagai kontrol kegiatan murid.
(Monitoring,
Evaluation, Learning, and Reporting).
a. Pertanyaan Kunci
(Diisi dengan pertanyaan utama yang menjadi
tujuan evaluasi)
1. Sejauh apa program yang
telah berjalan sesuai dengan tujuan utama program?
Murid sudah mulai melakukan
program Mabar terus setelah akhir pelajaran pembelajaran dengan
menggunakan berbagai media yang mereka miliki dan kuasai dan menerapkannya di
lingkungan rumah dan sekolah dengan pendampingan orang tua dan guru
2. Seberapa banyak hambatan yang ditemui selama pelaksanaan program
ini? Mengapa terjadi demikian?
Ada beberapa hambatan yang ditemui terkait program ini yaitu masih ada
beberapa murid yang belum Disiplin mengikuti kegiatan MABAR TERUS. Hal
ini karena sulitnya pemantauan terhadap murid ketika pembelajaran tatap muka terbatas,
terutama ketepatan waktu dalam melakukan penerapan dalam lingkungan rumah
terlebih untuk murid yang di rumah tidak ada orang yang mendampingi karena
orangtua harus bekerja. Peran orang tua di rumah sangat diperlukan dalam
kegiatan ini.
Untuk memastikan kegiatan berjalan dengan baik murid mengikuti petunjuk ketua kelas ataupun
murid lain yang ditunjuk sebagai pemandu dan di dampingi Ketua Perpustakaan dan
Guru Kelas ,adapun dalam penerapan praktik dari informasi yang diperoleh perlu
adanya pendampingan Orang Tua Agar
murid dapat melakukan kegiatan penerapan
praktik dari informasi yang didapatkan dari teks bacaan yang telah dibacanya.
c. Metode Penggalian Data
adapun metode penggalian data ini
dilakukan untuk mencari informasi apakah Ketua kelas yang berperan sebagai
pemandu pada kegiatan literasi ini dapat menjalankan perannya,kemudian Respon
dari murid lainnya pada saat ketua kelas memandu membaca teks bacaan,ataupun
buku bacaan,dilanjutkan dengan Apakah kegiatan praktik pembiasaan setelah membaca
berjalan dengan baik dirumah.serta apakah orang tua mendampingi murid dalam
menjalankan praktik baik dirumah/sekolah?,adapun metode yang dilaksanakan
adalah metode observasi dan wawancara,waktu pelaksanaannya adalah dalam proses
kegiatan tersebut berjalan.
d. Strategi Pengolahan Data
Murid melakukan literasi
sebagai budaya belajar dengan program MABAR TERUS dan Mengaplikasikan
pengetahuannya di lingkungan rumah atau sekolah semua orang dalam
tim, murid, guru, orang tua dan kepala sekolah
melaksanakan perannya masing masing dengan baik. Kegiatan
MABAR TERUS sebagai bentuk literasi budaya belajar berjalan lancar
e. Pembelajaran Program
Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program
Koordinasi tim yang baik,
Serta dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam program ini (murid,guru,
orang tua dan kepala sekolah)
Faktor-Faktor
Penghambat Pelaksanaan Program
Beberapa murid belum secara rutin dalam memberikan kesimpulan membaca
artikelnya dan sebagian belum penerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari
hari baik di rumah maupun disekolah, sehingga Mengganggu konsentrasi
murid dalam belajar mata pelajaran tertentu.
Pembelajaran
Refleksi: untuk murid yang terlambat memberikan
kesimpulan bacaan artikel dan penerapan dalam keseharian di rumah atau di
sekolah diberikan bimbingan dan pendampingan khusus.
f. Pelaporan Program
Gambaran Umum Program:
Program MABAR TERUS
( Baca Artikel Terapkan di Rumah dan di Sekolah) sebagai bentuk Literasi
dilakukan selama 10 menit, baik online/offline (tema disesuaikan dengan minat
murid ) secara rutin dengan memanfaatkan media yang dimiliki Setelah selesai
membaca, murid menuliskan inti/kesimpulan Dan menerapkan pengetahuan barunya
dalam kegiatan sehari hari di rumah atau di sekolah
- Waktu Pelaksanaan: 10 Menit diakhir pembelajaran setiap
harinya.
- Strategi Pelaksanaan Program: Program MABAR TERUS (Baca Artikel
Terapkan di Rumah atau Disekolah) sebagai bentuk Literasi dipandu oleh
ketua kelas masing-masing dengan penanggung jawab Guru kelas. Murid yang tidak
masuk karena alasan tertentu memberikan informasi kepada ketua kelas untuk
diteruskan kepada guru. Untuk pelaksanaan / penerapan di kehidupan sehari hari
di rumah maupun di sekolah akan di dampingi guru atau orang tua
- Faktor Pendukung dan Penghambat Program. Faktor pendukung:
Dukungan dari pemangku kepentingan, Sumber literasi bebas dan mendidik, Media
disesuaikan dengan ketersediaan murid masing-masing.
- Faktor penghambat: Disiplin murid, kurangnya dampingan dari
orang tua di rumah
- Hasil Pelaksanaan
Program. Murid memiliki budaya Belajar melalui literasi MABAR TERUS. Belajar menjadi sebuah
kebutuhan, sehingga mampu belajar secara mandiri.
Evaluasi Program:
Evaluasi program dilakukan
setelah program selesai selama 1 bulan. Evaluasi melibatkan berbagai pemangku
kepentingan di sekolah.
Pembelajaran Program:
Fakta (Fact). Dengan pendampingan yang penuh dari Guru dan Orang
tua Murid mampu menuliskan kembali tentang inti ataupun kesimpulan serta
informasi penting yang ada pada bacaan yang telah di baca melalui format yang disediakan,dan kemudian di praktekan dalam kehidupan
sehari-harinya.Dokumentasi hasil penerapan dikirim baik dalam bentuk video
maupun foto Karena materi bebas sesuai minat murid dan mendidik, sehingga
beragam informasi yang memperkaya wawasan murid, serta peran orang tua yang
sangat di perlukan dalam menjalankan program.
Perasaan (feeling). Murid
merasa semangat dalam literasi MABAR TERUS karena tema sesuai dengan
minat murid. Selain itu murid merasa lebih dihargai atas karya mereka yang
sesuai dengan minat mereka. Pada saat murid kurang disiplin dalam melaksanakan
program, guru memiliki keterlibatan yang sangat penting untuk memberikan
motivasi, bimbingan atau pendampingan serta keterlibatan peran orang tua dalam
menjalankan program. Kemampuan untuk pengendalian diri pun menjadi sangat
penting sebagai seorang Guru. Ketika murid sudah bisa mengikuti semua program
dengan baik, sungguh merupakan kebanggan tersendiri bagi guru. berikan
apresiasi terhadap semua murid dalam pencapaian belajarnya.
Temuan (finding). Mengapa masih ada
murid yang kurang disiplin dalam melakukan kegiatan literasi MABAR TERUS?
Hal ini terjadi karena sulitnya melakukan pengawasan secara langsung pada
kegiatan yang dilakukan secara tatap muka terbatas. Hal ini dapat mempengaruhi
pada keberhasilan program yang dilakukan. Peluang yang kemungkinan terlewat
adalah, keterlibatan orangtua sebagai pengawas pembelajaran di rumah mengingat
kesibukan masing-masing pada pekerjaannya serta kemampuan membaca murid yang
masih kurang yang mengakibatkan murid kurang memahami bacaan yang dibacanya.
Masa Depan (future). Jika murid
memiliki semangat literasi MABAR TERUS yang tinggi sebagai budaya
belajar, maka murid akan mampu mengendalikan kehidupan sesuai dengan
perkembangan zaman dan kodratnya sebagai seorang pemimpin. Perubahan yang sudah
terjadi adalah, murid sudah melakukan kegiatan literasi MABAR TERUS sebagai budaya
belajar dan memiliki berbagai informasi. Hal ini dapat berjalan dengan baik
karena dukungan dari murid, orang tua dan berbagi pemangku kepentingan. Rencana
untuk masa depan, Kegiatan literasi MABAR TERUS bukan hanya berjalan
selama program berlangsung, melainkan dapat berjalan secara terus-menerus
sebagai budaya belajar
Pelibatan orang tua dan komunitas
Orangtua dan
komunitas memiliki keterlibatan secara langsung dalam kegiatan MABAR TERUS ini,
mengingat program dilakukan di akhir pembelajaran dan dilanjutkan dengan
pengaplikasian pengetahuan baru murid di rumah atau di sekolah. Motivasi,
pengawasan dari orangtua dan komunitas sangat menentukan keberhasilan
program.
Durasi program
yang berkisar selama 1 bulan.
Durasi program
yang berkisar selama 1 bulan tentunya kurang cukup untuk melakukan program
tersebut. Program yang sudah diselesaikan harus diikuti dengan tindak lanjut
agar bermanfaat sepanjang waktu. Program seperti ini sebaiknya dilakukan secara
terus menerus dengan harapan akan menjadi budaya positif dan menjadi Brand Sekolah.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI KEGIATAN
1.
Sosialisasi
Program Kepada Orang Tua
3.
KEGIATAN LITERASI "MABAR TERUS"I
4.
Hasil Penerapangram Murid
Persiapan KKG Cerdas Kec. Batudaa Dalam Memediasi Anggotanya Mengikuti Program Guru Penggerak Di Kecamatan Batudaa.
Program Guru Penggerak Tahap 6 yang diluncurkan oleh Kemdikbud tahun ini mendapat perhatian khusus dari Kelompok Kerja Kepala Seko...